8 Dosa yang Paling Banyak Dilakukan Istri Kepada Suami
Assallammuallaikum Wr. Wb.
Sebagai seorang istri sering tanpa kita sadar kita melakukan tindakan berdosa terhadap suami, bahkan menganggap dosa terebut adalah hal biasa saja. Padahal surga dan neraka istri ada pada ridho suaminya. Semoga 10 daftar dosa yang paling sering dilakukan oleh istri ini bisa kita hindari agar terjauh dari kebencian suami dan laknat Allah SWT :
1. Menyepelekan kebaikan suami
"Diperlihatkan Neraka kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, mereka kufur". Para sahabat bertanya: "Apakah disebabkan kufurnya mereka terhadap Allah?" Rasul menjawab: "(Tidak), mereka kufur kepada suaminya dan mereka kufur kepada kebaikan. Seandainya seorang suami dari kalian berbuat kebaikan kepada istrinya selama setahun, kemudian istrinya melihat sesuatu yang jelek pada diri suaminya, maka dia mengatakan, 'Aku tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu sekalipun".
2. Tidak Menghormati keluarga suami
Seorang suami harus berlaku lembut kepada istrinya, namun demikian istri pun wajib bersikap lembut pada keluarga suami, terutama kedua orang tua suami. Jangan sampai istri memonopoli suaminya sehingga bahkan ibu dan bapaknya sendiri tak bisa mendapatkan hak mereka terhadap anak laki-lakinya.
Dalam sebuah hadist shahih, diriwayatkan bahwa Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah SAW, "Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?" Rasulullah menjawab. "Suaminya" (apabila sudah menikah). Aisyah Ra bertanya lagi, "Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?" Rasulullah menjawab "Ibunya" (HR. Muslim).
Seorang sahabat, Jabir Ra menceritakan: Suatu hari datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW, ia berkata "Ya Rasulullah, saya memiliki harta dan anak, dan bagaimana jika bapak saya menginginkan (meminta) harta saya itu? Rasulullah menjawab, "Kamu dan harta kamu adalah milik ayahmu". (HR. Ibnu Majah dan At-Thabrani).
3. Keluar rumah tanpa izin suami
Termasuk berpergian jauh tanpa ditemani oleh mahramnya. "Seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali bersama mahram" Hadits ini menyangkut semua bentuk safar. Wallahu a'lam. (Syarh Muslim: 9/103)
4. Menolak ajakan suami berhubungan
Rasulullah saw bersabda: “Apabila laki-laki mengajak istrinya ke tempat tidurnya kemudian ia menolak untuk datang lalu laki-laki itu tidur semalam dalam keadaan marah kepadanya, maka ia dilaknat oleh malaikat hingga subuh.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).
5. Berias bukan untuk suami
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu …” (QS. Al-Ahzaab: 33)
6. Mengungkit kebaikan dirinya terhadap suami
Tak
sedikit istri yang mengungkit-ungkit kebaikan atau bahkan derajat
dirinya di hadapan suaminya sehingga menyakiti dan merendahkan suaminya,
hal ini merupakan perkara yang amat besar dosanya.
Abu
Dzar radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan, bahwasanya Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada tiga kelompok manusia dimana Allah
tidak akan berbicara dan tak akan memandang mereka pada hari kiamat. Dia
tidak mensucikan mereka dan untuk mereka adzab yang pedih.”
Abu
Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengatakannya sebanyak tiga kali.” Lalu Abu Dzar bertanya,
“Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
“Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang
yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang suka bersumpah
palsu ketika menjual. ” [HR. Muslim]
7. Membangkang terhadap suami (nusyuz)
Ibnu
Katsir rahimahullah berkata, “Nusyuz adalah meninggalkan perintah
suami, menentangnya dan membencinya” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 4:
24).
“Wanita-wanita
yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian
jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (QS. An Nisa’: 34).
8. Menggugat cerai tanpa alasan syari
“Wanita mana saja yang meminta kepada suaminya untuk dicerai tanpa kondisi mendesak maka haram baginya bau surga” (HR Abu Dawud no 2226, At-Turmudzi 1187).
Astaghfirullah, semoga kita terhindar dari dosa-dosa tersebut.
Komentar
Posting Komentar